Kota Malang merupakan salah satu kota yang terletak di Jawa Timur. Kota yang terkenal dengan kuliner bakso malang nya dan klub sepakbola Arema ini memiliki sejarah yang penting.
Malang merupakan kota terbesar di jawa timur dan di kenal dengan julukan kota pelajar, kota ini telah lama berdiri sejak jaman kolonial belanda karna itu lah di kota ini masih banyak terdapat bangunan uno yang merupakan peninggalan pemerintahan kolonial Belanda.
Disebutkan cikal bakal Kota Malang adalah kwasan pemukiman sejak masa purbakala. Banyaknya sungai yang mengalir membuatnya cocok untuk kawasan pemukiman.
Baca juga: Resep Membuat Jjampong atau Korean Seafood Noodle Dengan Mudah dan Enak
Baca juga: The Beauty of Elyora Beach
Seperti kawasan Dinoyo dn Tlogomas yang pernah menjadi kawasan pemukiman prasejarah. Di Dinoyo ditemukan prasasti, bangunan percandian, dan arca-arca, bekas pondasi batu bata, bekas saluran drinase, serta berbagai gerabah.
Kerajaan Kanjuruhan adalah tonggak pertumbuhan pusat pemerintaha di kawasan tersebut hingga hari ini. Setelah Kanjuruhan, masa emas juga dialami wilayah tersebut di masa Kerajaan Singosari.
Kota Malang memiliki nama lengkap Malang Kucecwara yang berarti Tuhan akan membantu kita menaklukan yang bathil (jahat). Mengapa pada akhirnya lebih dikenal dengan Malang?
Cerita bermula dari Raja Mataram, Sulthan Agung yang hidup 1600 tahun yang lalu. Sebagai sulthan yang sangat hebat, Sulthan Agung ingin menaklukan seluruh pulau Jawa dalam satu kekuasaan Kerajaan Mataram.
Baca juga: Harga Tiket dan Wahana Wendit Recreational Park
Taktik yang dilakukan oleh Sulthan Agung adalah dengan tidak langsung menyerang Surabaya, sebagai pusat dari Jawa Timur, namun dengan menaklukan kota-kota di sekeliling Surabaya termasuk Malang. Maka, Sulthan Agung mengutus 8000 pasukannya yang disebar dalam 3 kelompok, kelompok Jalur Lingkar Selatan, Pantura, dan jalur tengah yang dipimpin oleh Tumenggung Alap-alap.
Tumenggung Alap-alap, yang memimpin jakur tengah melewati daerah Ngantang, merasa kesulitan dalam menempuh jalur tersebut. Ia harus menempuh pegunungan yang terbentang dari Utara ke Selatan, menghadapi 5 gunung (Gunung Penangguhan, Gunung Arjuno, Gunung Anjasmoro, Gunung Kawi, dan Gunung Kelud), serta melewati 2 sungai besar, yaitu Sungai Metro dan Sungai Brantas.
Ketika pasukan Tumenggung Alap-alap mulai memasuki daerah Malang, mereka dihalangi oleh ribuan pohon tumbang yang menutupi jaur masuk menuju Malang.
Setelah pasukan berhasil membersihkan pohon-pohon tersebut, mereka dihadang oleh pasukan daerah Malang yang dipimpin oleh Bupati Malang saat itu, Ronggosukmo.
Meskipun pasukan Bupati Ronggosukmo memiliki jumlah yang lebih sedikit dari pasukan Tumenggung Alap-alap, namun daerah Malang berhasil dipertahankan dari serangan pasukan Mataram. Dengan semangat yang sangat besar, pasukan kerajaan Mataram berhasil ditumpas dengan mudah oleh pasukan Bupati Ronggosukmo./Reg.
Baca juga: Rekreasi Bermain, Batu Night Spectacular
Baca juga: Keindahan Air Terjun yang Berundak-undak di Ekowisata Sungai Mudal