MALANG, DEPOSTMALANG
Kisah Nabi Luth disebutkan dalam Alquran salah satu pada surat hud ayat 77-83 diceritakan bahwa Nabi Luth diperintahkan oleh Allah SWT untuk berdakwah terhadap kaum Sodom.
Nabi Luth diutus untuk meluruskan akhlak masyarakat Sodom yang sudah sangat rusak. Masyarakat kaum Sodom senang berbuat kemaksiatan dan kemungkaran.
Orang kuat menindas yang lemah, pencurian dan kejahatan sudah biasa dilakukan. Bahkan, mereka tidak segan mengganggu orang yang bertamu jika mereka membawa barang-barang berharga.
Dalam setiap kesempatan, Nabi Luth berdakwah pada masyarakat kaum Sodom. Nabi Luth mengingatkan masyarakat kaum Sodom akan Allah, Tuhan yang wajib disembah.
Dia juga mengingatkan akan perbuatan mereka akan mendapatkan balasan di dunia maupun di akhirat nanti. Kaum Sodom memilih pasangan dari sesama jenis bahkan berani untuk menantang Nabi Luth untuk menurunkan azab Allah SWT.
Baca Juga : Menu Spesial Idul Adha, Resep Sate Maranggi Sapi Empuk dan Mudah Dibuat
Baca Juga : Drama Korea Paling Sedih yang Menguras Air Mata
Nabi Luth tinggal di sebuah kota bernama Sodom yang terletak di wilayah Yordania. Kaum Sodom banyak yang menyimpang dari ajaran Allah. Apapun yang disampaikan Nabi luth tidak masuk ke dalam hati dan pikiran masyarakat Sodom. Mereka mulai terganggu akan dakwah Nabi luth.
Allah SWT telah menciptakan manusia secara berpasang-pasangan, laki-laki berpasangan dengan perempuan, begitu pun sebaliknya. Namun, kondisi berbeda kepada kaum Sodom, para laki-laki dengan bangga memilih pasangan laki-laki dan meninggalkan istri-istri mereka.
Telinga dan hati mereka benar-benar tertutup rapat. Dakwah yang dilakukan Nabi Luth dengan kesabaran benar-benar tidak berhasil membuat masyarakat kaum Sodom sadar.
Baca Juga : Sejarah Hewan Qurban Berawal dari Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Anaknya Sendiri
Kesedihan Nabi Luth semakin bertambah menyaksikan istrinya sendiri telah melupakan Allah SWT seperti yang dijelaskan dalam Alquran surat At-tahrim ayat 10.
ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ كَفَرُوا اِمْرَأَةَ نُوحٍ وَاِمْرَأَةَ لُوطٍ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ
Artinya : Allah membuat Istri Nuh dan Istri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba kami, lalu kedua istri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah, dan dikatakan (kepada keduanya), “Masuklah ke dalam jahanam bersama orang-orang yang masuk (jahanam).”
Baca Juga : Kisah Nabi Ayub Menghadapi Ujian Kehilangan Harta Benda dan Musibah Penyakit
Hanya sedikit dari kaum Nabi Luth yang mengikuti ajarannya, sementara itu penyimpangan seksual semakin terang-terangan dilakukan.
Suatu hari, ada 3 orang pemuda yang memasuki kota Sodom. Mereka bertemu dengan seorang gadis. 3 orang pemuda itu meminta izin untuk menginap dirumah gadis itu karena sedang dalam perjalanan jauh.
Lalu, gadis itu pulang ke rumahnya meminta izin pada ayahnya yaitu Nabi Luth. Nabi Luth bingung apa yang harus dilakukannya.
Baca Juga : Kisah Nabi Sulaiman, Memindahkan Singgasana Ratu Balqis
Nabi Luth menyadari bahaya yang akan dihadapi jika tamu-tamu itu diketahui oleh masyarakat Sodom. Akhirnya Nabi Luth menerima tamu-tamu itu dan dipersilahkan masuk saat sudah gelap gulita.
Baca Juga : Istighfar Nabi Yunus, Doa Nabi Yunus Dalam Perut Ikan
Setibanya di rumah Nabi Luth para tamu itu dipersilahkan untuk beristirahat. Nabi Luth berpesan kepada istri dan kedua putrinya untuk menjaga rahasia akan kedatangan tamu-tamu ini. Jangan sampai masyarakat Sodom mengetahuinya.
Tetapi, istri Nabi Luth berkhianat dan membocorkan rahasia akan kedatangan tamu-tamu kepada masyarakat Sodom.
Sesuatu yang dikhawatirkan Nabi luth terjadi. Keesokan harinya berbondong-bondong orang datang ke rumah Nabi Luth. Mereka ingin bertemu dengan tamu-tamu Nabi Luth.
Nabi Luth panik dan khawatir akan keselamatan tamu-tamunya. Desakan orang-orang semakin keras, mereka menggedor pintu dengan keras hingga pintu berguncang.
Baca Juga : Doa Nabi Musa yang Ada Dalam Alquran, Doa Memohon Ampunan, Agar Dimudahkan dan Dilancarkan Segala Urusan
“Wahai tamuku, maafkan aku karena tidak bisa melindungi kalian.” Kata Nabi Luth terhadap tamu-tamu itu.
“Jangan khawatir wahai utusan Allah, kami adalah malaikat yang diutus Allah untuk memberikan azab pada kaum Sodom. Sekali-kali mereka tidak akan mengganggu kamu, pergilah membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu yang tertinggal kecuali, istrimu.“ kata tamu Nabi Luth.
Lalu, pintu masuk dibuka, seketika orang-orang berhamburan masuk ke dalam rumah tetapi mereka tidak bisa melihat apa-apa.
Baca Juga : Doa Nabi Ibrahim Yang Ada Dalam Al Quran
Kisah ini dijelaskan dalam Alquran surat hud ayat 81
قَالُوا يَا لُوطُ إِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَنْ يَصِلُوا إِلَيْكَ ۖ فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِنَ اللَّيْلِ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا امْرَأَتَكَ ۖ إِنَّهُ مُصِيبُهَا مَا أَصَابَهُمْ ۚ إِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ ۚ أَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيبٍ
Artinya : Para utusan (malaikat) berkata: “Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorang pun di antara kamu yang tertinggal, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka Karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh: bukankah subuh itu sudah dekat?”.
Baca Juga : 4 Menu Makanan Lezat Khas Idul Adha
Pada malam itu juga Nabi Luth beserta anak-anak dan kaumnya yang beriman meninggalkan kota Sodom. Akhirnya azab yang mereka tunggu-tunggu datang seperti yang dijelaskan dalam surat hud ayat 82-83.
فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ مَنْضُودٍ مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَ وَمَا هِيَ مِنَ الظَّالِمِينَ بِبَعِيدٍ
Artinya : Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah-tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan negeri itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.
Baca Juga : Sejarah Hewan Qurban Berawal dari Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Anaknya Sendiri