MALANG, DEPOSTMALANG
Cerita Horor yang Sempat Viral Sewu Dino atau Seribu Hari, Menceritakan seorang wanita tidur di keranda mayat.
Cerita Horor yang Sempat Viral Sewu Dino atau Seribu Hari di media sosial ini menceritakan tentang Sri yang memiliki pengalaman mengerikan berawal dia melihat seorang wanita tidur di keranda mayat.
Cerita Horor Sempat Viral Sewu Dino atau Seribu Hari ditulis oleh akun Twitter yang bernama @SimpleMan.
Dalam cerita horor sewu dino ini diceritakan oleh akun Twitter @SimpleMan ini mendapatkan sebuah kesaksian atau cerita dari narasumber bernama Sri (nama ini disamarkan).
Cerita Horor yang Sempat Viral Sewu Dino atau Seribu Hari di media sosial ini menceritakan tentang Sri yang memiliki pengalaman mengerikan. Sebenarnya, Sang Ayah kurang setuju untuk Sri mencari pekerjaan di Ibukota.
Pada tahun 2001 di sebuah desa di Jawa Timur ada seorang gadis yang bernama Sri yang tinggal bersama Ayahnya. Dengan keadaan ekonomi yang kurang baik, membuat Sri ingin sekali mengadu nasib ke Ibukota.
Baca Juga : Cerita Horor di Desa Gondo Mayit, Pengalaman Misterius Dua Orang Tersesat
ilustrasi gambar
Karena latar belakang ekonomi yang kurang baik membuat Sri memiliki keinginan untuk mencari kerja walaupun dia hanya lulusan SD. Pada awalnya Ayahnya kurang setuju untuk Sri pergi mencari kerja. Karena tekad Sri yang begitu kuat akhirnya Sri pergi mencari kerja.
Sri mendapatkan kabar dari agen penyalur pembantu rumah tangga yang mengatakan ada seseorang yang mencari pembantu rumah tangga di Ibukota. Mendengar hal itu, Sri sangat antusias dan mengambil tawaran pekerjaan itu.
Kemudian, Sri melamar menjadi pembantu rumah tangga dari seorang yang cukup terkenal di daerahnya. Sri ditawari gaji sebesar 5 juta perbulan untuk menjadi pembantu rumah tangga yang pada saat itu gaji pembantu rumah tangga rata-rata sekitar 500 ribu perbulan.
Saat wawancara ada hal aneh yang ditanyakan oleh hrd kepada Sri yaitu,“apa benar kamu lahir pada saat jumat kliwon?.”
Sri pun sempat berpikir apa hubungannya melamar pekerjaan dengan hari lahir. Namun, karena Sri seorang gadis desa yang lugu hanya menjawab pertanyaan dari sang agen.
Agen itu pun menyuruh Sri masuk ke ruangan yang lumayan besar yang didalamnya ada dua orang wanita bernama Erna dan Dini. Mereka pun sama-sama melamar menjadi pembantu rumah tangga.
Baca Juga : Tempat Wisata Paling Horor Yang Ada di Kota Malang, Seram tapi Bikin Penasaran, Berani Datang?
Akhirnya mereka bertiga dipanggil satu per satu untuk menghadap Nyonya besar yang akan merekrut mereka. Dia adalah seorang ibu yang sudah agak tua tetapi dia merupakan seorang yang terkenal di daerahnya. Dan dia pun memiliki sebuah rumah makan yang terkenal di daerah Jawa Timur.
Ibu tersebut menanyakan hal-hal yang sama seperti apa yang ditanyakan oleh Agen seperti, tanggal lahirnya Sri, bulan lahirnya, penanggalan-penanggalan jawa. Sri pun ditawari gaji 5 juta perbulan dimana saat itu gaji pembantu rumah tangga kisaran 500 ribu.
Baca Juga : Kisah Nabi Ayub Menghadapi Ujian Kehilangan Harta Benda dan Musibah Penyakit
Saat kembali ke rumah, Sri menceritakan kepada Ayahnya mengenai tawaran gaji tersebut. Ayahnya Sri memiliki firasat kurang baik mendengar hal itu. Tetapi, Sri berpikir kapan lagi lulusan SD bisa mendapatkan gaji sebesar itu. Jika pekerjaannya tidak cocok Sri berpikir bisa kembali pulang ke rumah.
Sri datang ke rumah Ibu yang merekrutnya dan dia diperkenalkan kepada seluruh anggota keluarganya. Ibu itu ternyata orang yang paling tua dan sangat dihormati oleh seluruh anggota keluarga yang dipanggil dengan nama Mbah Krasa.
Baca Juga : 4 Menu Makanan Lezat Khas Idul Adha
Disana Sri kembali bertemu dengan Erna dan Dini dimana mereka bertiga di rekrut menjadi pembantu rumah tangga.
Seorang wanita yang menjadi bagian keluarga itu berusia 30 tahun menanyakan kepada Sri “Apakah Sri setuju bekerja disini karena ada larangan keras bila sudah menerima pekerjaan ini dan larangannya tidak bisa dicabut.”
Sri pun menjawab, “larangan seperti apa?.” Mbah kerasa pun menjawab pertanyaan Sri, “pokoknya hidupmu akan terjamin bila kamu mau tapi, jika kamu tidak mau tidak apa-apa kita gak maksa.”
Baca Juga : Tempat Wisata di kota Malang, Destinasi Favorit yang Wajib Dikunjungi, Jangan Sampai Terlewatkan
Kemudian Sri, Dini dan Erna resmi menjadi pembantu rumah tangga untuk mereka. Ternyata mereka tidak dipekerjaan menjadi pembantu rumah tangga di keluarga tersebut. Mereka dikirim ke sebuah rumah yang terpencil di dalam hutan.
Pada malam itu juga mereka diantar oleh supir memasuki hutan yang sangat gelap. Hal aneh yang terjadi adalah ketika supir itu mengendarai mobil dalam jarak beberapa meter, supir itu berhenti dan meletakkan sesajen dipinggir jalan. Dan hal itu berlangsung beberapa kali saat supir itu mengendarai mobil beberapa meter.
Mobil mereka pun tiba disebuah rumah gubuk yang cukup kumuh dan jauh dari keramaian. Disana ada seorang kakek-kakek yang sudah menunggu kedatangan mereka.
Sri, Erna dan Dini pun turun dan melihat supir itu mencium tangan kakek tersebut. Kemudian, supir itu memperkenalkan Sri, Erna, dan Dini kepada kakek tersebut. Kakek itu bernama Mbah Tamin yang kemudian mempersilahkan Sri, Erna dan Dini untuk masuk ke rumah gubuk itu.
Sri melihat di sebuah ruangan ada keranda mayat yang di dalamnya ada seorang gadis remaja yang sedang tertidur. Pada gadis remaja itu banyak bekas luka yang sudah bernanah, dan membusuk.
Sri, Erna, dan Dini pun menanyakan tentang gadis remaja yang di keranda mayat itu kepada Mbah Tamin. Mbah Tamin mendengar pertanyaan itu sontak kaget dan kembali bertanya kepada supir apakah mereka belum tahu.
Supir itu menjawab kepada Mbah Tamin, bahwa mereka bertiga belum diberi tahu akan hal tersebut. Dan saat itu juga supir langsung pamit untuk pulang padahal waktu itu hari sudah larut malam.
Baca Juga : Makanan Khas Kota Malang Jawa Timur, Paling Enak dan Menggugah Selera Wajib Coba
Akhirnya, supir itu meninggalkan Sri, Erna dan Dini bersama Mbah Tamin. Disana Mbah Tamin menjelaskan bahwa, gadis remeja yang tidur di keranda mayat itu bernama Della. Dia adalah anak terakhir dari keluarga Atmojo. Keluarga Atmojo adalah keluarga besar yang merekrut mereka.
Mbah Tamin menjelaskan kepada Sri, Erna, dan Dini bahwa, Della sengaja disembunyikan di daerah terpencil tersebut agar bisa bertahan. Kemudian, Mbah Tamin pun mengatakan kepada mereka banyak hal yang kalian tidak tahu dan lebih baik kalian tidak mengetahuinya.
Baca Juga : Sejarah Hewan Qurban Berawal dari Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Anaknya Sendiri
Kemudian Mbah Tamin menjelaskan tentang tugas mereka di rumah tersebut. Mereka diantar ke sebuah sumur yang ada di belakang rumah dimana air sumur itu digunakan untuk kehidupan sehari-hari termasuk untuk memandikan Della.
Mbah Tamin pun menjelaskan bagaimana cara untuk memandikan Della. Airnya harus dicampurkan dengan kembang 7 rupa, sebelum membasuh Della dengan air tersebut mereka harus mengikat tangan dan kakinya Della. Saat keranda dibuka terlihat perut Della buncit seperti orang hamil.
Sri, Erna, dan Dini secara bergantian memandikan Della. Mereka pun mengeluh akan pekerjaannya yang aneh memandikan gadis remaja yang tertidur. Saat dimandikan Della, mereka mencium aroma busuk dari tubuh Della yang bernanah.
Pada sore hari, Mbah Tamin pamit untuk pergi dan meminta untuk menjaga Della. Dia juga memberi peringatan kepada Sri, Erna, dan Dini untuk mengikat tangan dan kakinya Della sebelum dimandikan. Mbah Tamin pun berpesan untuk tidak membukakan pintu pada saat malam hari ke siapapun dan bagaimana pun keadaannya.
Pada Malam hari giliran Erna yang akan memandikan Della, tetapi karena kondisi fisik Erna yang kurang baik, Erna pun meminta tolong untuk Sri yang menggantikannya.
Baca Juga : Resep Cemilan, Cara Membuat Onion Rings Bawang Bombay Krispy Anti Gagal
Saat Sri melihat gentong persediaan air, airnya sudah habis karena Erna lupa untuk menimba air. Akhirnya, Sri membuka pintu belakang untuk menuju sumur. Sri sempat ragu karena mengingat peringatan dari Mbah Tamin untuk tidak membuka pintu pada malam hari. Karena persediaan air habis untuk memandikan Della, Sri pun bergegas untuk menimba air.
Sri merasa malam itu sangat sunyi dan saat dia melihat ke arah pepohonan, Sri melihat ada sosok wajah yang menatapnya lalu menghilang. Sri diam dan gemetar karena sangat takut tetapi, dia bergegas menimba air dan masuk kembali ke dalam rumah dan mengunci pintu.
Baca Juga : Wisma Erni di Malang Mempunyai Bangunan Angker dan Penuh Mistis
Karena Sri sangat ketakutan melihat sosok wajah tadi, Sri lupa mengikat tangan dan kakinya Della sebelum dimandikan.
Dia membasuh tubuh Della secara perlahan dan saat Sri mengelap di bagian lehernya Della, tiba-tiba Sri melihat Della melotot sambil mencekik Sri dan tertawa seperti orang kesurupan.
Cerita ini akan berlanjut pada Cerita Horor Sempat Viral Sewu Dino atau Seribu Hari Bagian 2, Jangan Membuka Pintu Pada Malam Hari Ikuti terus cerita-cerita horor selanjutnya.
Baca Juga : Cerita Horor Sempat Viral Sewu Dino atau Seribu Hari Bagian 2, Jangan Membuka Pintu Pada Malam Hari