POSTMALANG
Sebuah reptil yang dikenal sebagai hewan terbesar di dunia dan bahkan dikabarkan suka nyemil buaya. Mungkin sudah tidak aneh bahwa anaconda merupakan ular yang besar. Hingga ular ini dijadikan bahan film horror atau action.
Perlu kamu ketahui ternyata ular anaconda bukanlah ular terbesar di dunia. Dengan sejarah yang ada pada masa purba, ada sebuah ular yang sangat besar hingga sering memakan buaya.
Baca juga: Inisiatif Dari Arek Suroboyo Untuk Merobek Warna Biru Bendera Belanda
Baca juga: Resep Menarik Jus Semangka Yang Banyak Diminati
Ular ini dikenal dengan nama titanoboa dan ada beberapa fakta mengenai titanoboa. Simak berikut ini
Sebuah reptile yang dikenal sebagai hewan terbesar di dunia dan bahkan dikabarkan suka nyemil buaya. Mungkin sudah tidak aneh bahwa anaconda merupakan ular yang besar. Hingga ular ini dijadikan bahan film horror atau action.
Perlu kamu ketahui ternyata ular anaconda bukanlah ular terbesar di dunia. Dengan sejarah yang ada pada masa purba, ada sebuah ular yang sangat besar hingga sering memakan buaya.
Ular ini dikenal dengan nama titanoboa dan ada beberapa fakta mengenai titanoboa. Simak berikut ini
Hidup di Lingkungan Lembab
Ular terbesar di dunia ini termasuk dalam golongan hewan berdarah dingin yang hidup di lingkungan yang lembab. Pada saat itu suhu di Bumi panas akibat meteor yang menghantam bumi hingga suhunya 33 derajat celcius.
Temperatur di habitatnya kemungkinan 33 derajat Celcius, lebih tinggi dari masa sekarang yang 28 derajat Celcius. Suhu yang lebih hangat ini meningkatkan metabolisme hewan-hewan berjenis Poikiloterm (darah dingin). Itulah yang menyebabkan Titanoboa memiliki ukuran yang sangat besar.
Baca juga: Pemandangan Sejuk di Kabupaten Boyolali
Baca juga: Pulau Panjang Jepara Memiliki Sejuta Daya Tarik
Penyebab kepunahannya
Hingga saat ini belum ada yang tahu pasti penyebab kepunhannya. Namun para peneliti menduga bahwa menurunnya suhu Bumi saat itu menjadi alasan utamanya. Ular tidak mampu untuk mengatur suhu tubuhnya sendiri dan sangat bergantung dengan panas dari luar untuk bisa bertahan hidup. Ini karena sifatnya yang berdarah dingin, penurunan suhu global secara drastis menyebabkan proses metabolisme Titanoboa menjadi sulit.
Kondisi ini akhirnya membuat ular-ular besar seperti Titanoboa mati dan menyisakan ular-ular berukuran kecil. Dugaan lainnya adalah Titanoboa kehilangan hutan sebagai habitatnya yang membuat mereka punah.
Sumber : depostbatam.com