Fakta Atau Mitos Segitiga Bermuda Dengan Ke Angkeranya

Horor —Senin, 20 Sep 2021 13:36
    Bagikan  
Fakta Atau Mitos Segitiga Bermuda Dengan Ke Angkeranya
Fakta Atau Mitos Segitiga Bermuda Dengan Ke Angkeranya/Pinterest

DEPOSTMALANG

Dalamnya lautan menyimpan banyak rahasia, termasuk Samudra Pasifik. Perairan terbesar di dunia itu mencakup sepertiga permukaan Bumi, dengan luas sebesar 179,7 juta kilometer persegi.

Samudra Pasifik membentang sekitar 19.800 km (12.300 mi) dari Indonesia hingga pesisir Kolombia, panjangnya setengah dari keliling Bumi, dua kali diameter Bulan.Titik terdalam di muka Bumi ada di sana. Challenger Deep, begitu lokasi itu disebut, memiliki kedalaman mencapai 10.916 meter, letaknya berada di Palung Mariana, Filipina.Hingga kini tak ada yang tahu, apa gerangan yang berada bahkan 'mengintai'di Challenger Deep atau wilayah lain di Samudra Pasifik. Karena kemisteriusannya itu lah, mitos dan legenda bermunculan.

Seperti halnya lautan besar dan samudera di dunia, Samudra Pasifik menyimpan misteri. Tak cuma soal kegempaan yang menciptakan Cincin Api Pasifik (Ring of Fire), daerahyang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik.Jika Atlantik punya Segitiga Bermuda wilayah yang berada di dalam garis imajiner yang menghubungkan Bermuda, Puerto Rico, dan Miami di Amerika Serikat yang terkenal angker dan menjadi kuburan banyak kapal dan pesawat.

Sementara, Samudera Hindia hingga kini diyakini masih 'menyandera' kejelasan nasib pesawat Malaysia Airlines MH370 yang raib di sana. Bagaimana dengan Samudra Pasifik?Berikut sejumlah misteri Samudra Pasifik yang belum dipecahkan para ilmuwan, menyandera imajinasi banyak orang, seperti dikutip dari The Richest, Kamis (14/12/2017):Ketertarikan akan Segitiga Bermuda bermula dari serangkaian kejadian menghilangnya kapal laut dan pesawat yang tidak dapat dijelaskan.Tahun 1945, sebanyak 5 pesawat Angkatan Laut Amerikan Serikat (AS) dan 14 orang dilaporkan hilang di area tersebut saat sedang melakukan latihan rutin.


Saat itu, sempat terdengar suara kapten pesawat, Letnan Charles Taylor, di radio mengatakan:Kami memasuki air putih, ada yang tidak beres. Kami tidak tahu lokasi kami di mana, airnya hijau, bukan putih.Angkatan Laut AS melakukan investigasi dan akhirnya melaporkan insiden tersebut “penyebab tidak diketahui.”Sejak kejadian tersebut sampai tahun 1980-an, sebanyak 25 pesawat kecil hilang saat melewati Segitiga Bermuda. Mereka tidak pernah terlihat lagi dan tidak ada puing yang pernah ditemukan.

Alhasil, cerita ini menarik perhatian publik.Beberapa orang memberikan berbagai penjelasan berlebihan bahwa ada kekuatan paranormal atau supranatural.Ada juga yang mengaitkan alien atau mahkluk gaib yang tinggal di kota bawah laut yang hilang Atlantis dengan kejadian tragis tersebut.Fakta bahwa hasil laporan resmi menyebutkan “penyebab yang tidak diketahui” semakin menambah ketertarikan.


Berdasarkan berbagai penjelasan di atas, kita harus bertanya diri sendiri: jika kita tidak tahu apa yang menjadi penyebab atas suatu hal atau jika suatu hal terlihat misterius, apakah kita harus mencari jawaban dari sisi paranormal (seperti hantu/roh) atau supranatural (sihir/keajaiban)?Bagi beberapa orang akan melakukan itu. Mereka merasa penjelasan itu yang menarik. Inilah yang terjadi selama beberapa dekade pada insiden di Segitiga Bermuda.Akan tetapi, ketika kita mencoba mempelajari tentang peristiwa ini dan tidak langsung mengambil kesimpulan, penyebabnya terlihat lebih sederhana.

Kita ambil contoh hilangnya Charles Taylor dan 5 pesawat yang kemudian diselidiki oleh Angkatan Laut ASInvestigasi tersebut menemukan bahwa saat mulai gelap dan cuaca berubah, Taylor membawa pesawat menuju lokasi yang salah.Taylor juga mempunyai pengalaman hilang saat terbang. Dia telah 2 kali diselamatkan di Laut Pasifik. Angkatan Laut sendiri sudah memahami apa yang sebenarnya terjadi bahkan sebelum kejadian menghilang.

Namun, insiden itu akhirnya disimpulkan sebagai “tidak diketahui penyebabnya” karena ibu Taylor, yang tidak ingin menyalahkan putranya atas apa yang terjadi, bersikeras bahwa jika Angkatan Laut tidak bisa menemukan bangkai pesawat, maka mereka tidak bisa menentukan apa yang sebenarnya yang terjadi.Tidak ingin menyalahkan Taylor atas tragedi tersebut, Angkatan Laut pun setuju dengan alasan tersebut.Sebagian besar pilot dalam insiden tersebut masih dalam pelatihan.Artinya, mereka tidak mengetahui bagaimana menggunakan semua kendali dalam pesawat selama terbang di malam hari atau cuaca enburuk dgan baik.Tidak hanya itu, pesawat yang sedang diterbangkan juga diketahui akan tenggelam dalam waktu setidaknya 45 detik jika mereka mendarat di air.Dan, apabila pesawat tenggelam di lautan luas (meskipun kejadian ini sangat langka dewasa ini), seringkali tidak akan ditemukan lagi.Ini benar adanya bahkan sampai saat ini, meskipun ada peningkatan teknologi pesawat dan metode pencarian-penyelamatan.Misalnya, hanya ada sejumlah puing kecil dari pesawat Malaysia Airlines MH370, yang hilang pada tahun 2014, bisa ditemukan.



Sumber : DEPOSTBORNEO


Editor: Ajeng
								
    Bagikan  

Berita Terkait