Nama Dieng Berasal Dari Bahasa Kawi

Wisata —Sabtu, 18 Sep 2021 12:25
    Bagikan  
Nama Dieng Berasal Dari Bahasa Kawi
Nama Dieng Berasal Dari Bahasa Kawi - Pinterest

WONOSOBO, DEPOSTMALANG

Sebuah datarang tinggi yang terkenal di wilayah kabupaten Wonosobo, dan Banjarnegara, alias di provinsi Jawa Tengah ialah Dataran Tinggi Dieng. Dataran Tinggi Dieng memiliki ketinggian 2.093 meter dari atas permukaan laut, bahkan kawasan Dataran Tinggi Dieng ini sangat terkenal akan kesuburannya alhasil ia sendiri berlokasi di kawasan gunung vulkanik yang tentunya masih aktif. Adapun jikalau Sobat berkunjung ke kawasan Dataran Tinggi Dieng ini, Sobat bakal diajak untuk menyegarkan pandangan mata ke segala penjuru yang sangat sangat asri, alhasil pun di sekitaran Dataran Tinggi Dieng ini banyak sekali gunung-gunung besar khas Jawa Tengah yang berdampingan bersamanya, seperti halnya yaitu ada Gunung Sumbing dan ada pula namanya Gunung Sindoro.

Intinya, berwisata di Dataran Tinggi Dieng ini kita pastinya akan disuguhkan dengan ragam potensi alam, garis sejarah serta kekayaan budaya yang menjadi magnet tersendiri tersimpan di dalamnya. Ada hal yang perlu Sobat ketahui pula, bahwasanya Dataran Tinggi Dieng ini turut didominasi dengan areal pedesaan serta pertanian yang bentuknya ialah terasering, cantik nan indah, dan lagi-lagi menyegarkan netral meneduhkan jiwa. Terasering ini sendiri juga dibentuk oleh para petani di lahan berbukit-bukit sehingga ia lagi-lagi menawarkan keramah-tamahan dari karakteristik wilayah dan penduduknya.

Baca juga: GENTING!!! Wartawan Memenjarakan Wartawan!?

Baca juga: Mata Yang Redup Dalam Paranoia

Adapun lebih dari itu, ada sejumlah kawah yang masih aktif di sana, yang turut menjadi objek wisata yang disukai para pelancong jika ke sana, di antaranya ialah Kawah Sikidang, Goa Semar, Telaga Warna dan Pengilon, Mata Air Sungai Serayu, bahkan sejumlah situs peninggalan berupa candi umat Hindu, seperti ada namanya Candi Arjuna, Candi Sembadra, Candi Bima, Candi Gatotkaca, termasuk sebuah bukit yang namanya adalah Bukit Sikunir. Bukit Sikunir ini kerap kali menjadi saksi bisu keindahan panorama di kawasan ini, bahkan tidak jarang ia dijadikan tempat singgah bagi pelancong yang ingin sekali menikmati peraduan matahari terbit dan tenggelam.


Di sisi lain, nilai budaya dan tradisi masyarakat di Dataran Tinggi Dieng juga sangat khas dan masih terasa kental sekali, seperti halnya ada dikenal tradisi ruwatan. Ruwatan ini sendiri merupakan salahsatu agenda rutin yang dilakukan dalam kegiatan festival kebudayaan Dieng, atau istilah kerennya ialah Dieng Culture Festival yang umumnya digelar secara rutin 9 tahun terakhir.

Nah, untuk nama dieng-nya sendiri, Sobat sudah tahu belum itu diambil dari kata atau bahasa apa, dan apa juga artinya? Hehe, iya dong ini punya arti juga. Sama seperti nama Sobat semua. Sudah tahu belum arti nama sendiri, duh kalau belum kasihan banget yakk. Ehehehe, canda maaf. Iya, nama dieng ini sendiri itu berasal dari perpaduan dua kata dari bahasa Kawi, yakni ” di ” yang artinya tempat atau gunung, serta ”Hyang” artinya dewa. Jadi secara keseluruhan, makna dieng itu sendiri adalah sebuah daerah pegunungan dimana tempat para dewa dan dewi bersemayam. Ada juga sih teori lain yang menyebutkan bahwa dieng itu juga berasal dari bahasa Sunda, yaitu ” di hyang ” sebab kawasan ini diyakini pernah berada dalam kekuasaan dan pengaruh politik Kerajaan Galuh pada masa pra Medang, tepatnya di sektiar abad ke-7 Masehi.

Baca juga: Ayam Pedas Drakor

Baca juga: Kehadiranya Adalah Ketiadaan Amir Machmud NS

Nah, berbicara tentang keindahan Saujana Dieng atau kawasan Dataran Tinggi Dieng ini, tentu kita akan dikenali dengan bentangan alam plus kondisi geografisnya yang sangat khas tadi, seperti ada banyak dan indahnya gunung-gunung, bukit yang mengitarinya, kawah indah yang masih aktif pula, bahkan sampai telaga cantik. Begitu juga dengan nilai sejarahnya yang tinggi, seperti menjadi kekhasan bagi umat Hindu atas ragam candi di sini, pun keunikan tradisi, religi, dan garis lintas budaya yang tersebar dalam beragam variasi seni dan kepercayaan adat masyarakat setempat, misalnya nih Sobat kalau berkunjung ke sini bisa disuguhkan dengan upacara adat dan aneka atraksi seni tari seperti Tari Rampak Yaksa, dan Tari Lengger. (Dyah)


Sumber : MATAJATENG


Editor: Ajeng
    Bagikan  

Berita Terkait