Feminisme Semakin Menyebar Di Jawa Tengah

Pendidikan —Kamis, 16 Sep 2021 11:02
    Bagikan  
Feminisme Semakin Menyebar Di Jawa Tengah
Feminisme Semakin Menyebar Di Jawa Tengah - Pinterest

SEMARANG, POSTMALANG

Forum Kesetaraan dan Keadilan Gender (FKKG) Provinsi Jawa Tengah akan mengadakan kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak pada 25 November sd 10 Desember 2020 dengan tema He For She. Kegiatan itu sebagai upaya untuk menghapus segala bentuk kekerasan di Jawa Tengah khususnya untuk perempuan dan anak dengan menjadi laki-laki peduli, menghargai, melindungi dan mencintai saudara semuanya. Demikian dikatakan oleh Tsaniatus Salihah, ketua FKKG Jateng Rabu (15/9) setelah beberapa hari sebelumnya melakukan audiensi ke Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Dra Retno Sudewi, Apt, M.Si, MM.

Ditambahkan, bentuk kampanye antara lain berupa sosialisasi lewat media, juga lomba melalui medsos IG, untuk memberikan edukasi dan sharing terkait situasi kerentanan perempuan dan anak menjadi korban kekerasan. Uploud di IG foto terbaik yang menujukkan kepedulian terhadap perempuan dan anak dari tanggal 25 November s/d 10 Desember 2021 dengan mention dan tag ke @FKKG.Jateng.

Baca juga: Daerah Istimewa Yogyakarta

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Jumat 17 September 2021, Aquarius Bangkit Pisces Kelelahan


Dicetuskan PBB
He For She adalah gerakan yang dicetuskan oleh UN Women - PBB sejak September 2014. Indonesia merupakan salah satu duta kampanye Global He For She yang bertujuan untuk meningkatkan peran laki-laki dalam kesetaraan gender dan mengakhiri kekerasan terhadap perempuan. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menyambut sebagai gerakan menunjukan komitmen pemerintah yang memposisikan pria agar lebih peduli terhadap kesetaraan gender.

Kebijakan dan program di Jawa Tengah telah diluncurkan untuk merespon hal tersebut. Gubernur Jawa Tengah pada tahun 2017 ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Duta He For She. Kenyataannya gerakan ini tidak masif di masyarakat. Edukasi untuk kesetaraan gender dan mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak lebih banyak dilakukan untuk perempuan. Partisipasi laki-laki dalam perlindungan perempuan dan anak mendukung kesetaraan gender juga masih sangat lemah , terbukti masih tingginya kasus kekerasan yang dilakukan oleh laki-laki, tandas Tsaniatus Salihah .
Kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Jawa Tengah tahun 2020 sebanyak 2.110 kasus, diantaranya 83,7% adalah perempuan yaitu 1.674 kasus. Pelaku kekerasan didominasi oleh laki-laki. (humaini)


Sumber, MATAJATENG


Editor: Ajeng
    Bagikan  

Berita Terkait