KEBUMEN, DEPOSTMALANG
Ada sebuah objek wisata di kabupaten Kebumen provinsi Jawa Tengah, yang sebetulnya sangaaaat sangaaaaat sangatttt indah. Tahu nggak Sobat, apa nama objek wisata yang dilupakan ini? Iya, nah itu tahu. Benar sekali, bahwa lokasinya itu berada di kawasan dukuh Mandayana di Desa Candirenggo, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Kalau Sobat berada di kawasan Jatijajar, bisa menuju ke arah selatan dengan memakan jarak sekitar 4,5 km.
Nah, mungkin Sobat di sini ketika mendengar nama Goa Petruk ini sendiri pasti jadi teringat ya dengan salah satu tokoh Punakawan khas Jawa, alias yang merupakan salah satu anak Ki Semar yang berbadan tinggi plus dengan hidung yang sangat mancung. Ya, kan? Ya, nggak? Iya, benar. Petruk tokoh punawakan yang merupakan anak dari lelembut Banaspati, tapi kemudian ia diadopsi oleh Ki Semar itu. Petruk yang banyak akal dengan hidung mancungnya yang unik, hihi.
Baca juga: Resep Unik Cara Membuat Luampia Basah
Baca juga: 7 Olahan Nasi Paling Mantap se-Dunia
Nah, realitanya nih ya Sobat, bahwasanya sekalipun tokoh punakawan seperti Petruk ini sudah sangat terkenal, dan kurang afdhol rasanya kalau orang Jawa kurang tahu apa dan siapa atau bagaimana si Petruk ini. Hehe, canda kurang afdhol.
Nah, tapi beda lagi ceritanya dengan Goa Petruk ini, Sobat. Alias, sangat dan sangat disayangkan sekali bahwa ternyata nih eh ternyata masih banyak yang belum mengenal Goa Petruk di kabupaten Kebumen ini lhoo. Entah banyak yang belum tahu keberadaan dan keeksotisannya, atau memang enggan dari dulu sampai hari ini untuk main dan bersinggah ke sana. Entahlah.
But for sure, memang sih bahwa sejatinya dan pada realitanya jika kita berwisata ke Goa Petruk ini kita bakal disuguhkan (terutama di lantai satunya) dengan aneka pemandangan yang kurang mengenakkan dan kurang menyedapkan hidung. Tidak dapat dipungkiri juga, bahwa di lantai satu ini ada banyak kelelawar yang berterbangan kian kemari. Hal ini yang kemungkinan membuat masyarakat kurang berkenan untuk bermain ke sana? Entahlah. Tapi yang pasti, kalau kita masuk ke lantai dua, ya alhasil goa ini punya tiga lantai. Nah, di lantai kedua ini kita akan disambut dengan keindahan bebatuan di dalamnya, yakni stalaktit dan stalagmit yang memesona dengan berbagai macam bentuk.
Adapun untuk lantai yang terakhir, baru disebut sebagai Goa Petruk alhasil di sinilah terdapat batu yang mempunyai bentuk wujudnya yang menyerupai hidung punakawan Petruk.
Baca juga: Donat Anti Ribet Ribet Club
Baca juga: Batik Laweyan Solo Sejak 500 Tahun Lalu
Namun bagaimanapun, sangat disayangkan sekali bahwa bentuk batu yang menyerupai hidung punakawan Petruk ini sejatinya telah rusak alhasil ’kerjaan’ kolonial Belanda pada zaman penjajahan dulu yang melakukan kegiatan penambangan bebatuan fosfat di area goa ini. Hingga hal tersebut yang menyebabkan bebatuan yang menyerupai hidung Petruk tadi pecah dan kini tidak lengkap lagi.
Meski demikian, tidak dapat dielakkan lagi, bahwa keindahan Goa Petruk bukan saja terdapat pada keunikan bebatuan yang menyerupai hidung Petruk tersebut, melainkan panorama yang dihidangkan ketika kedua netra kita menyambut mereka. Panorama yang indah dan bahkan tidak jarang membuat para pelancong goa ini betah untuk berjam-jam memandangi stalaktit dan stalakmit yang tersebar di dalamnya. Dan sensasinya? I guess it is beyond worth it, guys!
Oh iya, jikalau Sobat akan bermain atau berencana berwisata ke Goa Petruk ini, jangan khawatir yaa, sebab Sobat pasti akan didampingi dengan para tour guide baik hati yang ada di sana kok, jadi makin semarak deh menyusuri tiap lantai Goa Petruk ini, yeayyy! (Dyah)
Sumber : MATAJATENG