Sketsa Rasa, Sajak-sajak Gerimis

Pendidikan —Sabtu, 18 Dec 2021 12:42
    Bagikan  
Sketsa Rasa, Sajak-sajak Gerimis
Sketsa Rasa, Sajak-sajak Gerimis- Pinterest


 POSTMALANG, Kumpulan puisi-puisi

Oleh 

AMIR MACHMUD NS

KUTEPIS GERIMIS

 

kutepis gerimis yang memaksa hadir dengan genit rinainya

aku tahu dia rindu bermain-main dengan senja basah

lalu memaksa menyimak merintihkan gundah

lalu meyakinkanku menerima curah pedih resah

 

kutepikan gerimis yang mengusung nada tak biasa

aku tahu dia ruapkan rasa dalam perciknya

lalu merayuku memadamkan sepi sunyi

lalu meminta mengendapkan mimpi sedalam yang aku mampu.

(2021)


SELAMAT DATANG, GERIMIS

 

Selamat datang, gerimis

ke kalut kabut sore

ke senyap langit pekat

ke tebaran perca awan yang tak bersahabat

 

kau tiba pada saat hampa cahaya

dalam semesta yang temaram mengiba

merangkai titik-titik berirama

menyurukkan rindu ke pucuk rasa

 

selamat malam, gerimis

lepaslah ke rantai gelisah

menuju kelam yang kau ciptakan

dengan keresahan

dengan kebekuan

dengan partitur yang menikam

 

riuh mereka saling bergumam

membincangkan kesia-siaan

membenamkan angan

dalam lipatan sunyi langit.

(2021)

Baca juga: Malang Night Paradise, an Educational Romantic Night Tour

Baca juga: Wisata Rafting Kesambon, Destinasi Arung Jeram di Kota Batu Malang

Baca juga: OPPO Ingin Melampaui Keajaiban Kamera Pixel Google

LENGKAPILAH SENJA

DENGAN BERLERET RASA

 

kulengkapi senja dengan berleret rasa

entah siapa yang menyodorkan

gerimis menjadi kanvas rindu

apa pun bisa kau tuang sebagai lukisan

 

jingga merona di horison tanpa tepi

menetak cinta yang terbuyarkan oleh logika

 

kususun sepi dengan rencana

mengundang gerimis menjadi musik jiwa

mengumpulkan skenario mimpi

kupilih yang paling indah

kurakit dengan rasa yang nyata

dalam semesta lukisan fana

dalam muram potret keabadian

 

kepada siapa kutinggalkan senja yang menghukum?

 

kau tahu, langit takkan memberi tanda

apakah senja mengurung rasa

apakah dia membebaskan rindu

sia-siakah aku menggurat mimpi?

(2021)


-- Puisi-puisi Amir Machmud NS, wartawan dan penyair ini tersebar di berbagai media dan antologi puisi bersama. Antologi tunggal penyair yang tinggal di Semarang ini, yang telah terbit adalah Tembang Kegelisahan (2020), Percakapan dengan Candi (2021), Kematian, Setiap Kali (2021), dan Dari Peradaban Gunadarma (2021).

Baca juga: Wisata Rafting Kesambon, Destinasi Arung Jeram di Kota Batu Malang

Baca juga: OPPO Ingin Melampaui Keajaiban Kamera Pixel Google


Editor: Ajeng
    Bagikan  

Berita Terkait