Batik Laweyan Solo Sejak 500 Tahun Lalu

Wisata —Senin, 20 Sep 2021 15:03
    Bagikan  
Batik Laweyan Solo Sejak 500 Tahun Lalu
Batik Laweyan Solo Sejak 500 Tahun Lalu/Pinterest

DEPOST MALANG


Kalau ktia jalan-jalan ke kota Solo, hmm, pastinya jangan lupa dong singgah sebentar, atau ya lama-lama pun juga boleh di Kampung Batik Laweyan. Karena bagaimanapun, sekali saja kita bisa ngerangkul atmosfer baik di kampung batik satu ini, kita bakal diajak’lebih hidup’ dan menikmati hidup lebih riuh damai lagi di sepotong pulau Indonesia tercinta ini. Duhh, jika ada Sobat Mata Jateng yang baca artikel ini dan sedang berada di area kejauhan Indonesia, nangis nggak sih? Iya, serasa pingin pulang karena homesick gitu... Cup cupp cupp :)

Kampung Batik Laweyan Solo bagaimanapun sudah sejak dulu dikenal sebagai sentra industrinya batik legendaris Indonesia, bahkan sejak 500 tahun yang lalu, ini tuh sudah berdiri dan terkenal lho, Sobat. Ibarat prangko dengan amplopnya, selalu menempel dan nggak mau pisah, itulah hidupnya makna batik dengan kawasan Laweyan ini. Oleh sebab itu juga nih, kampung Laweyan diyakini sebagai cikal bakal dari adanya industri batik modern yang merebak di kota Solo saat ini.

Baca juga: Mudahnya Membuat Bakwan Udang Dengan Resep Berikut, Yu Mari Kita Simak Penjelasanya

Baca juga: Diusirnya Leonard Tupamahu Dari Lapangan Saat Melawan Persib Bandung

Untuk kata Lawe sendiri pada laweyan, itu bermakna bahan baku kain tenun, sebab diketahui bahwa dulu di lokasi ini terdapat pasar Laweyan yang kalau kita baca bukunya Bapak R.T. Mlayadipuro berjudul Sejarah Kampoeng Batik Laweyan, itu disebutkan bahwa pasar Laweyan ini tuh dulunya merupakan pusatnya perdaganan komoditas kapas yang menjadi bahan utama dari pembuatan kain tenun lho, Sobat. Adapun untuk komoditas kapan itu sendiri telah dihasilkan di wilayah di sekitar kota Solo pada waktu itu, yakni tepatnya di desa Pedan, Juwiring, dan juga Gawok.

Acap sekali dibilang bahwa Kampung Batik Laweyan alias disingkat menjadi KBL ini masih berdiri kokoh sebagai saksi bisunya perputaran dan evolusi zaman yang semakin bertarung di arus globalisasi hari ini. Ia juga menjadi saksi bisu atas setiap perubahan kebijakan-kebijakan pemerintah dari masa ke masa, plus pemerintahan ke pemeritnahan di tanah Jawa maupun di kota Solo sendiri.


Bahkan, diyakini juga sejak pemerintahan Kerajaan Pajang berdiri di wilayah ini sampai berdiri secara sah dan de facto -nya Negara Kesatuan Republik Indonesia kita tercinta ini, Kampung Laweyan telah menyaksikan ragam perjuangan itu semua. Duhh, membaca ini seperti diajak tamasya ke masa silam nggak sih, ya kan ya kan? Hmm... Plus seperti diiringi musik klasik zaman dulu gitu, hmm. Sayang Indonesia banyak-banyak pokoknya ya, Sobat!


Nah, jika ada nih bagi Sobat  yang punya rencana sejak jauh sebelum PPKM menyerang mau ke kampung Laweyan ini, atau ya baru baca artikel ini jadi pingin singgah ke sana? Silakan... Boleh banget pastinya. Yuk, kita bahagiakan juga Bapak Ibu yang ’berjuang’ menjajakan batiknya di sana ya, moga aja bisa membuat sebuah keluarga kecil bahagia, kan seneng banget. ( Nah, oleh karen itu juga, Mimin telah merangkum nih bagaimana wisata belanja di sana.

Baca juga: Fakta Atau Mitos Segitiga Bermuda Dengan Ke Angkeranya

Baca juga: 7 Destinasi Wisata Spiritual di Indonesia

Pastinya, kalau untuk soal belanja, di Kampung Batik Laweyan alias KBL ini bisa dikunjungi satu per satu ke lebih dari 5 gerai yang tumbuh di sana. Setiap gerai itu tentunya punya harga dan kualitas yang saling bersaing lho ya, tinggal disesuaikan saja dengan budget Sobat masing-masing, hehe. Bahkan, nggak hanya kain batik saja lho yang dijual di sana, melainkan juga beragam aksesoris yang punya kekhasan batik juga gitu, sampai kaos, kemeja, short , syal, sandal dan sepatu pun juga ada. Wihh, lengkap ya.

Bisa deh ngasih kejutan buat pasangan di rumah ya Sobat, dengan embel-embel: ” Cintailah Indonesia negeri kita, hiks” :) (Dyah)



Sumber : MATAJATENG


Editor: Ajeng
    Bagikan  

Berita Terkait