DEPOSTMALANG
Oleh: Amir Machmud NS
KISAH KEPUL UAP KOPI
kepul uap kopi menantang berpetualang. Sepagi ini menyusur negeri imajinasi
sesiang nanti endapan akan berganti. Skenarionya tak pasti
menempuh negeri pelangi
sesore nanti keraknya membahasakan rasa. Entah jejak apa yang disusuri
pada malam yang meminta
kopi membisikkan ceritera
dia akan menyertai
perjalanan ke fitrah mimpi.
(2020)
Baca juga: Puisiku Memecah Senyap
Baca juga: Sajak Dari Balik Masker - Masker Hambar
BERJALAN MENEMUKAN PAL
sesekali kucoba menjemput usia
menghitung batas hanya dalam kira-kira
pada titik mana pal perjalanan mengingatkan
pada angka berapa pal pemberhentian mengabarkan
sesekali kucoba membiarkan keputusasaan
meletakkannya di hamparan kepasrahan
pada momen apa langkah memberi tanda
pada kesadaran apa naluri mengetuk jiwa
: kadang-kadang sukma terjaga
kau simakkah ketika mereka memutlakkan segala
kau lihat pula ketika mereka seolah-olah berkuasa
menguasai opini tentang sorga dan neraka
riuh yang meremas hak
gaduh yang mencampakkan keyakinan
sesekali kusengaja mengusik diri
berjalan menyusur pal demi pal
: milik siapakah usia
punya siapakah batas
hak siapakah kebenaran
Baca juga: Olahraga Berlebihan Dapat Membahayakan Ginjal
Baca juga: Sate Bulayak Menambah Vitalitas Pria
tak jarang aku berjalan menghitung angka
mencoba menemukan garis usia
menyongsong batas sampai di mana
: ada gusar
ada putus asa
lalu pasrah
tanpa menemukan hak menyimpulkan.
(2020)
-- Sajak-sajak Amir Machmud NS tersebar di sejumlah media dan antologi puisi bersama. Tiga antologi tunggalnya sudah terbit, yakni "Tembang Kegelisahan" (2020), "Percakapan dengan Candi" (2021), dan "Kematian, Setiap Kali" (2021).
Sumber : MATAJATENG