Tarian Khas Malang yang Harus Diketahui Generasi Penerus Bangsa

Wisata —Sabtu, 20 Aug 2022 13:14
    Bagikan  
Tarian Khas Malang yang Harus Diketahui Generasi Penerus Bangsa
Tari Topeng Malang.* (FOTO: instagram @moch_awik)

POSTMALANG,- Budaya Bangsa Indonesia begitu beragam dan harus dilestarikan generasi penerus bangsa.  Sebagai anak-anak muda Indonesia, tidak hanya harus mengenal kebudayaan terkini dan memang tidak ada salahnya mengikuti perkembangan jaman. Akan tetapi juga harus bangga melestarikan budaya sendiri,  agar tidak punah tergerus zaman.

Salah satunya tarian tradisional.  Banyak tarian tradisional dari beragam suku bangsa yang jadi bagian kekayaan budaya Indonesia.  Berikut ini tarian khas dari Kota Malang, ada yang sudah tahu?

Tari Topeng Malangan

Tari Topeng Malangan merupakan salah satu tari tradisional asal Malang yang memiliki ciri khas tersendiri yaitu menggunakan topeng. Para penari wajib menjiwai karakter topeng. Tari Topeng Malangan pertama kali dicetuskan oleh Airlangga, putra Darmawangsa Beguh dari Kerajaan Kediri.

Tari tradisional ini semakin dikenal dan berkembang di Kerajaan Singosari yang dipimpin oleh Ken Arok. Dilansir dari Pusat Data Nasional Kekayaan Intelektual Komunal Indonesia, Tari Topeng Malangan mengadopsi kisah Panji.  Tari Topeng memiliki makna kehidupan manusia yang terkadang sedih, bahagia, marah, dan lainnya. Makna lain yang diambil dari corak topeng adalah merah melambangkan hawa nafsu, hijau melambangkan kehidupan, dan putih melambangkan kesucian.

Baca juga: Jangan Lewatkan! Nicholas Saputra dalam Sayap Sayap Patah

Tari Beskalan

Tari Bekalan ini adalah tarian ucapan "Selamat Datang". Tarian ini biasanya digunakan dalam upacara penyambutan tamu yang berkunjung ke Kota Malang.  Tari ini juga sering ditampilkan pada pementasan ludruk sebagai tarian pembuka setelah tari remo.

Tari Bedayan

Tari Bedayan memiliki makna kesederhanaan, lugas, serta keterbukaan, sesuai dengan sifat kebanyakan masyarakat Kota Malang.  Tari Bedayan merupakan salah satu tarian yang digunakan untuk penyambutan tamu. Membuka diri khususnya saat dalam penerimaan tamu yang cukup penting dalam hubungan bermasyarakat. Hal itu dilandani dengan pemahaman bahwa tamu adalah raja dan pastinya akan membawa keberkahan.

Berdasarkan dari cerita rakyat, Tari Bedayan hadir ketika ratu penguasa laut selatan Nyi Roro Kidul melakukan pertemuan dengan raja-raja. Terdapat 9 penari dalam Tari Bedayan yang menghasilkan kesatuan gerakan tari yang indah.

Itulah kira-kira beberapa tarian yang perlu dilestarikan oleh para generasi milenial khususnya asal Malang.  Jangan sampai melupakan tarian-tarian khas daerah lain karena Budaya adalah identitas sebuah bangsa yang patut dijaga.* (RENALDI)

Baca juga: Puluhan petani, Peternak dan Pengusaha UMKM Pamerkan Produk Unggulannya di Bazaar Tarubudaya “Petani Merdeka”

 

Editor: Widya
    Bagikan  

Berita Terkait