POSTMALANG - Kota dengan tujuh keajaiban dunia. Selain Kathmandu Durbar Square, masih ada enam keajaiban dunia lainnya di lembah Kathmandu yang menjadi keunikan tempat ini. Salah satu yang paling unik adalah Kuil Pashupatinath, terletak tidak jauh dari bandara Tribuvhan, merupakan kuil yang paling besar dan sakral bagi umat Hindu di Nepal. Di sebelah timur kompleks kuil ini terdapat tempat kremasi jenazah dan sungai suci Bagmati. Pemeluk Hindu di Nepal memiliki kebiasaan membawa jenazah keluarga atau kerabat mereka untuk dibersihkan atau dicelupkan terlebih dahulu jenazahnya di sungai Bagmati, untuk selanjutnya di kremasi di tempat yang sama, tradisi ini dipercaya dapat mengakhiri siklus reinkarnasi jenazah tersebut.
Di area kuil Pashupinath juga akan kita jumpai beberapa Sadhu, mereka adalah para biksu pertapa yang trampil melakukan gerakan yoga dan mengembara guna mendapatkan pembebasan dari siklus kematian dan reinkarnasi mereka dengan cara bermeditasi. Apabila seorang Sadhu meninggal dunia, tubuhnya tidak akan di kremasi seperti pemeluk Hindu pada umumnya melainkan jenazahnya dikubur di dalam tanah. Para Sadhu memiliki penampilan yang sangat unik dengan ciri khas lukisan kuning di tubuh mereka.
Baca juga: XMAX 2022 Tampil Lebih Keren, Disinyalir Seperti TMAX
Swayambunath, Boudhanath dan Changu Narayan merupakan tiga kuil lain di lembah Kathmandu yang masuk kedalam situs budaya yang dilindungi UNESCO, sedangkan dua alun-alun kota bersejarah lainnya yang masuk kedalam tujuh keajaiban dunia adalah Bhaktapur Durbar Square dan Patan Durbar Square, kedua alun-alun kota ini memiliki tampilan yang kurang lebih sama dengan Kathmandu Durbar Square, hanya saja keduanya berada di kota Baktaphur dan Patan (Lalitpur) yang dahulunya merupakan dua kerajaan berbeda dengan kerajaan di Kathmandu.
Keramahan penduduk, menikmati teh hangat Himalaya sambil mendengarkan alunan Sarangi, alat musik tradisional Nepal membawakan lagu Nepal terkenal Resham Firiri yang merdu mendayu dan keunikan Nepal lainnya meninggalkan kesan yang dalam untuk saya dan teman-teman. Sangat disayangkan banyak objek wisata yang tampak semrawut dan rusak karena terkena dampak kedahsyatan gempa bumi yang mengguncang Nepal pada 25 April 2015. Semoga pada saatnya nanti saya berkesempatan kembali mengunjungi Nepal, semua fasilitas dan objek wisata disana sudah terpelihara dengan baik dan alunan merdu Sarangi bisa saya dengarkan lagi sambil menghirup nikmatnya aroma Himalayan Chai Tea.* - DIAH SUHANDI
(Penulis, Diah Suhandi, pecinta traveling yang sering melakukan perjalanan luar ataupun dalam negeri. Penulis juga pemilik dari maliQa Travel Consultant. Informasi lebih lanjut bisa klik Instagram @dididididoy19)
Baca juga: Segera Hadir! “Doctor Strange in the Multiverse of Madness”