Kisah Bilal bin Rabah Mengingatkan kisahnya Sebagai Seorang Muadzin yang Memiliki Suara Merdu Pada Zaman Rasulullah SAW

Pendidikan —Rabu, 21 Jul 2021 02:39
    Bagikan  
Kisah Bilal bin Rabah Mengingatkan kisahnya Sebagai Seorang Muadzin yang Memiliki Suara Merdu Pada Zaman Rasulullah SAW
ra

MALANG, DEPOSTMALANG

Mendengar nama Bilal bin Rabah mengingatkan kita kisahnya sebagai seorang muadzin yang memiliki suara merdu pada zaman Rasulullah SAW.

Bilal bin Rabah merupakan budak milik Umayyah bin khalaf seorang pemuka kaum kafir Quraisy. Umayyah marah saat mendengar Bilal masuk Islam kemudian menyiksanya.

Abu Bakar yang melihat Bilal disiksa merasa iba kemudian Abu Bakar membeli dan memerdekakannya. Dahulu Bilal adalah seorang budak yang memeluk Islam. Seorang budak tidak memiliki kebebasan karena dia harus melaksanakan semua perintah majikannya.

Saat meyakini Islam agama yang benar, Bilal berpegang teguh, walaupun harus dihukum oleh majikannya.

Bilal tidak takut tetap mengatakan “Ahad, Ahad, Ahad” menyatakan bahwa Allah Tuhan yang satu. Sampai suatu ketika, datanglah Abu Bakar membebaskan Bilal dan saat itu juga, Bilal yang pemberani menjadi manusia bebas untuk pertama kali.

Bilal adalah muadzin pertama yang dipilih oleh Rasulullah SAW. Setelah hijrah ke Madinah, Rasulullah SAW membangun sebuah Masjid.

Baca Juga : Sejarah Hari Raya Idul Adha Kisah Keteladan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail

Baca Juga : Resep Masakan, Cara Membuat Soto Khas Madura Cocok Untuk Menjadi Menu Sarapan

Orang-orang berdiskusi bagaimana cara memanggil para umat Muslim untuk shalat. Ada yang mempunyai Ide mengunakan lonceng, Namun kebiasaan itu mirip dengan orang Nasrani.

Ada yang mempunyai Ide menggunakan terompet, tapi hal itu mirip dengan kebiasaan orang Yahudi. Akhirnya Rasulullah SAW meminta Bilal mengumandangkan azan untuk pertama kalinya.

Baca Juga : Sejarah Hewan Qurban Berawal dari Kisah Nabi Ibrahim Menyembelih Anaknya Sendiri

Bilal memiliki suara yang indah, karena itu Rasulullah SAW meminta Bilal untuk mengumandangkan azan. Setiap kali waktu shalat, Bilal akan azan di dekat pintu rumah Rasulullah yang bersebelahan dengan masjid.

Setelah itu, Rasulullah akan keluar dari rumah, saat keluar dari rumah, Bilal segera melantuntkan iqamat.

Baca Juga : Cara Membuat Sate Kambing Empuk dan Tidak Bau

Saat kota Makkah dikuasai umat muslim, Rasulullah SAW meminta Bilal mengumandangkan azan di atas Ka’bah untuk pertama kalinya.

Saat itu Bilal mengumandangkan azan yang membuat beribu-ribu orang yang ada di sekitar Ka’bah kagum.

Baca Juga : Pulau Paling Indah dan Populer Di Kepulauan Seribu

Suara Bilal yang begitu indah saat mengumandangkan azan, membuat banyak orang pada saat itu mengikuti azan Bilal yang dikumandangkan dengan khusyuk.

Baca Juga : The Most Delicious Food in The World, Indonesia's Fried Rice

Namun, saat Rasulullah meninggal dunia, Bilal tidak kuasa lagi untuk melakukan azan. Karena setiap Bilal azan, dia selalu mengingat Rasulullah SAW kemudian Bilal pun menangis hingga, tak sanggup lagi melanjutkan azannya.

Editor: Radiyatun
    Bagikan  

Berita Terkait