Yayasan Sunan Pandanaran Semarang Gelar Kirab Budaya Nusantara dan Kirab Pusaka Peninggalan Ki Ageng Pandanaran

News —Minggu, 21 Aug 2022 13:26
    Bagikan  
Yayasan Sunan Pandanaran Semarang Gelar Kirab Budaya Nusantara dan Kirab Pusaka Peninggalan Ki Ageng Pandanaran
Yayasan Sunan Pandanaran Semarang mengelar kirab budaya nusantara dan kirab pusaka peninggalan Ki Ageng Pandanaran.* (FOTO: Istimewa)

POSTMALANG (KOTA SEMARANG),- Memperingati Haul Ki Ageng Pandanaran ke-520, Yayasan Sunan Pandanaran Semarang menggelar kirab budaya nusantara dan kirab pusaka peninggalan Ki Ageng Pandanaran. Dalam tradisi ini juga dilakukan penggantian kain kelambu makam Ki Ageng Pandanaran. Kirab dimulai dengan arak arakan menuju makam Ki Ageng Pandanaran di Jalan Mugas dalam II, Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Sabtu (20/08/2022).

Acara Haul sendiri berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat (19/08/2022) hingga Minggu (21/08/2022). Kirab budaya nusantara dan pusaka peninggalan Ki Ageng Pandanaran dilakukan dengan berjalan kaki yang diikuti 520 peserta kirab. Dalam arak-arakan diantaranya beberapa pusaka,  kain kelambu baru untuk mengganti kelambu lama makam Ki Ageng Pandanaran.

Tidak hanya beberapa pusaka, kain kelambu baru, ada pula gunungan yang berisi buah buahan, sayuran dan jajan pasar yang diusung warga. Perjalanan menuju makam dimulai dari Taman Indonesia Kaya di Jalan Menteri Supeno.

Sesampainya di makam, pusaka diserahkan oleh Camat Semarang Selatan kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, selanjutnya diserahkan kepada Ketua Yayasan Sunan Pandanaran H Aris Pandan Setiawan, S.Kom MM, kemudian dibawa masuk ke bagian dalam makam Ki Ageng Pandanaran dengan dilanjutkan berdoa bersama.

Baca juga: Black Pink Sukses Comeback dengan Pink Venom, Manchester United Kena Imbasnya

Setelah doa bersama, proses pergantian kelambu makam Ki Ageng Pandanaran pun dilakukan. Selain makam Ki Ageng Pandanaran, penggantian kain kelambu makam juga dilakukan di makam Pangeran Madiyo Pandan alias Maulana Ibnu Abdul Salam, dan Nyai Ageng Sejanila alias Endang sejanila alias Siti Fatimah yang tak lain istri Ki Ageng Pandanaran.

Ketua Yayasan Sunan Pandanaran, H. Aris Pandan Setiawan S.Kom MM menjelaskan  dalam acara ini peserta kirab dari para budayawan, lintas agama, komunitas pecinta dan penggiat pariwisata, ormas dan pelajar di Kota Semarang.

“Kirab ini tidak hanya merayakan tradisi, namun melalu tradisi ini diharapkan dapat menjadikan Kota Semarang lebih bersama dan bersatu dalam keragamanan yang ada sekaligus nguri nguri kebudayaan khususnya Kota Semarang,” ujar Aris Pandan.

Pemerintah Kota Semarang melalui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Wing Wiyarso yang hadir membuka Kirab Budaya menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini sebagai bagian dari nguri nguri budaya. Diharapkan ke depan bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan.

Ki Ageng Pandanaran merupakan Adipati 1 Semarang dan tanggal diangkatnya beliau sebagai Adipati dijadikan hari jadi Kota Semarang.Ki Ageng Pandanaran lantas dianggap sebagai pelopor berdirinya Kota Semarang.* (SUNARTO)

Baca juga: Tarian Khas Malang yang Harus Diketahui Generasi Penerus Bangsa

Editor: Laila
    Bagikan  

Berita Terkait