3 Usul Untuk Strategi Prevalensi Merokok di Indonesia

Mystery —Rabu, 10 Jan 2024 10:44
    Bagikan  
3 Usul Untuk Strategi Prevalensi Merokok di Indonesia
Foto:pinterest, zilla

POSTMALANG-, Angka prevalensi meroko di Indonesia yang makin tinggi pasti banyak membutuhkan campur tangan pemerintah untuk menerapkan berbagai stratego komprehensif.

Saat ini ada sikitar 60 juta perkok di Indonesia dari total populasi 273 juta orang. Dari 60 juta perkok, 63 persen adalah pria. Adapun setiap tahunnya sekitar 230.000 orang di Indonesia karena merokok atau penyakit yang berhubungan dengan tembakau.

Mantan Direktur kebijakan penelitian dan Kerja Sama WHO, Tikki pangestu mengatakan salah satu opsinya dengan mendorong pemanfaatan produk tembakau alternative seperti rokok elektronik, produk tembakau yang dipanaskan dan kantok nikotin bai perokok dewasa.

“Upaya memitigasi epidemic merokok menjadi prioritas penting dan mendask”, ujar Tikki dalam siaran pers, senin (8/1/2024). Dia menjelaskan ada berbagai strategi untuk membantu perokok dewasa berhenti merokok.

Pertama, pendekatan cold turkey, yakni perokok dianjurkan untuk berhenti merokok secara langsung tanpa harus mengurangi kebiasaan merokok secara bertahap.

Kedua, penggunaan terapi pengganti nikotin. Pendekatan ini dengan memaksimalkan berbagai produk yang mengandung nikotin, seperti koyo, permen karet, tablek hisap (lozenges) semprotan hidung atau inhaler.

Baca juga: Tayang di Bioskop Trans TV, Sinopsis 10.000 BC : Kisah Cinta Dua Sejoli di Zaman Prasejarah

Namun sering kali tidak mudah atau dijangkau di negara negara berkembang seperti Indonesia. Terlebih, mayoritas perokoknya berasal dari kalangan berpenghasilan rendah.

Ketiga, adalah produk tembakau alternative yang merupakan salah satu paling efektof untuk membantu perokok dewasa beralaih dari kebiasaannya sekaligus mengurangi bahaya kesehatan akibat sering merokok

Produk produk seperti rokok elektronik, produk tembakau yang dipanaskan dan kantong nikotin terbukti secara signifikan memiliki potens risiko yang lebih rendah di bandingkan dengan rokok.

Untuk sekarang pemerintah Indonesia menerapkan strategi komprehensif, termasuk pemenfaatn produk tembakau alternative, untuk memitigasi epidemic merokok. Tak hanya itu pemerintah Indonesia juga diharapkan terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya merokok dan membantu perokok dewasa berhenti dari kebiasaannya. (wdyqrrtlan)

Baca juga: Cari Tahu Apa Benar Terlalu Minum Kopi Bakal Kena Kolesterol

Editor: Widya
								
    Bagikan  

Berita Terkait