DepostMalang
Dalam mitos Jawa Genderuwo merupakan Mahluk halus sejenis dengan jin yang berwujud manusia bertubuh besar dan admin.
Genderuwo pada umumnya lebih senang bermain-main dengan manusia daripada manusia. Genderuwo juga suka mengerjai seseorang dengan cara melempari atap rumah dengan batu dan menggoda wanita, namun terkadang mereka juga melampaui batas.
Menurut cerita masyarakat, genderuwo juga sering dianggap sebagai suami seorang perempuan lalu menggoda dan menidurinya. Biasanya itu dilakukan saat sang suami sedang melakukan atau melakukan dengan seorang janda. Ketika pria tampan para korban tak akan menyadari bahwa bersetubuh dengan genderuwo itu, dan juga diyakini kemampuan hubungan seks genderuwo sangat luar biasa sehingga korbannya justru merasa puas dan nikmat yang luar biasa setelah berhubungan dengannya.
Namun sebenarnya tidak semua genderuwo memiliki sifat yang jahat sebab dalam kepercayaan Jawa ada pula genderuwo yang memiliki sifat yang baik. Perlakuan genderuwo pada manusia itu sendiri jika mereka baik maka genderuwo baik yang datang Anda, sebaliknya itu jahat maka genderuwo jahat pula yang datang Anda.
BACA JUGA: 3 Puasa Sunah Sebelum Idhul Adha : Tata Cara, Niat dan Waktu Pelaksanaan
Asal Usul Genderuwo
genderuwo terlupakan dari istilah bahasa Kawi gandharwa yang berasal dari bahasa Sanskerta gandharva. Gandharwa dalam kepercayaan Hindu dan Buddha digambarkan sebagai makhluk berpotongan dengan manusia berjenis kelamin pria yang tinggal di kahyangan.
Asal-usul genderuwa dipercayai dari arwah orang yang meninggal secara tidak sempurna, bisa bunuh diri, penguburan yang tidak sempurna ataupun kecelakaan sehingga arwah orang tersebut merasa penasaran sebab kematiannya tidak diterima sosoknya tidak bisa terlihat oleh orang biasa tetapi pada saat tertentu dia dapat dirinya bila merasa merasa merasa terganggu atau sengaja dipanggil untuk kepentingan tertentu.
Ritual Mitos Pemanggilan dan Perjudian
Banyak orang tak percaya Genderuwo dapat memberikan angka dalan judi togel dengan cara memanggilnya. Genderuwo menjaga burung gagak, membuat sate gagak dilakukan dengan ritual tertentu sambil mengucapkan mantra khusus agar genderuwo selain bau makanan yang jatuh juga dapat mendengar panggilan. Tak banyak yang tahu mantra pemanggil genderuwo, hanya segelintir orang saja yang mengetahuinya dan tidak diberitahukan apapun. Tempat melakukan ritual pemanggilan yang tepat adalah di tempat yang terbuka agar bau burung gagak yang dibakar ke segala arah dibawa oleh angin sehingga mengundang genderuwo dan mendatangi tempat itu.